Social Media Sharing by CB Bloggerz


a
a
a
a

Recent Posts
recent

Monumen 1000 Km Anyer Panarukan

Oleh : Moh. Imron
“Apa yang dekat terkadang kita tidak mengetahui atau mengenalnya.”

Mentari kemerahan masih bersembunyi dibalik pepohonan. Sore itu, beberapa temanku ingin mengabadikan dirinya di Monumen 1.000 Km Anyer – Panarukan, akhirnya saya pun setuju. Pada bulan November 2014, saya pernah ke sini, akan tetapi pada saat itu pembangunan monumen ini masih belum rampung. Ketika selesai, saya hanya sering melihat dari jalan saja. Di akhir tahun 2015, saya bisa menginjakkan kaki lagi dan berbagi cerita bersama teman-teman.
Monumen 1.000 Km Anyer – Panarukan terletak di Wringin Anom Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo dan dekat dengan Jembatan Sibun. Dulu, tempat ini merupakan Tugu Perjuangan (1818) kemudian diganti dengan Tugu Udang (1990). Monumen yang dibangun sekarang ini adalah sebagai simbolis dari titik 1.000 Km yang sebenarnya yaitu terletak di barat pasar Panarukan, di rumah salah satu warga yang kini menjadi ruang dapur.
Di taman monumen ini terdapat delapan belas pilar dan berwarna putih artinya Situbondo lahir pada tahun 1818. Jika pilar ini disejajarkan maka tinggi rendahnya akan membentuk seperti Gunung Putri Tidur. Barangkali bangunan ini terinspirasi dari lukisan Daedels bersama tugu 1.000 Km dengan latar Gunung Putri Tidur.
Di sebelah timur taman monumen terdapat patung kecil. Barangkali menggambarkan seorang pribumi yang tampak lesuh dan trauma akan kesengsaraan dan kesedihan menjadi pekerja paksa pada pembangunan Jalan Raya Pos 1.000 Km.
Tujuan Daendels membangun Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan itu untuk; strategi dan meliter yaitu melindungi Jawa di bawah kekuasaan kolonial Belanda dari serangan Armada Inggris, ujung timur Pulau Jawa merupakan kawasan penghasil produk-produk penting terutama hasil perkebunan dan pertanian sedangkan Panarukan merupakan tempat cadangan pangan dan persenjataan Belanda.
Jalan ini dibangun selama satu tahun, sebuah prestasi yang sangat luar biasa pada masa itu akan tetapi ada juga yang mencekamnya karena memakan korban ribuan penduduk Indonesia meskipun sampai sekarang menjadi  jalur transportasi penting. Sebuah jalur panjang yang menyimpan banyak sejarah dan luka yang mendalam.
Bangunan ini merupakan simbol dari ujung pembangunan jalan Daeldels yang wajib kita ketahui sebagai wisata sejarah. Dengan adanya tanaman bunga dan beberapa tumbuhan atau pohon di taman ini membuat monumen ini lebih indah. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikannya. Seperti halnya kita menjaga pasangan kita. Bagi yang punya.
Sampai di sini dulu,  sebenarnya jika berbicara sejarah monumen ini sangat panjang untuk dibahas.Yang terkahir saya ucapkan terima kasih kepada Firman yang telah memberi foto-foto monumen ini.








Redaksi

Redaksi

9 komentar:

  1. Semoga bermanfaat infonya.
    dan terima kasih foto-fotonya. :)

    BalasHapus
  2. Btw otw.. kok blognya keren ya.. berguru ah nanti

    BalasHapus
  3. Boleh, Mas Uwan. Saling belajar dan berbagi.

    BalasHapus
  4. Jalan2 malam hari....
    salam kenal...

    ONLINE MUSIC ARRANGER
    www.musicarranger.id
    Jasa Aransemen Musik, Pembuatan Lagu, Jingle / Spot Iklan dan Soundtrack secara ONLINE.

    BalasHapus
  5. Kalok mau tau sejarahnya bisa wawancara siapa ya mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa tanya di grup FB Komunitas Penulis Muda Situbondo nanti akan bantu mention pada kawan pegiat sejarah.
      Atau bisa hadir di Pekan Literasik Situbondo tanggal 15-17 Maret 2017 di Aula Dinas Perpusda. Bersua dengan sebagian pegiat sejarah.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.