Social Media Sharing by CB Bloggerz


a
a
a
a

Recent Posts
recent

10 Lagu Dangdut Madura Terbaik

Saya lahir dan tinggal di Situbondo. Sejak kecil saya sering mendengarkan lagu dangdut atau kendang kempul Madura dan musik-musik lainnya terutama ketika acara mantenan dan juga video-video klip yang beredar yaitu sekitar tahun 2000-an. Apalagi di Situbondo kebanyakan berbahasa Madura.

Ketika masih kanak-kanak, saya masih kurang mendalami suatu lagu. Yang penting enak didengar itu bagus. Berbeda ketika sudah dewasa, mungkin sudah mulai memahami suatu lirik lagu atau pernah merasakan hal yang serupa denga maksud lagu tersebut. Hehe. Selain itu, saya juga menyukai lagu India, Jawa, Indonesia dan barat. Tapi masih pilih-pilih.

Hingga tahun 2016, saya kumpulkan lagu-lagu Madura favorit. Tentunya setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Entah alasan karena video klip, lirik, musik dan lain sebagainya. Dari sekian banyak lagu dangdut dan kendang kempul Madura hingga saat ini, saya harus memilih 10 terbaik versi saya sendiri. Mungkin akan berbeda dengan selera orang lain.

Sebenarnya masih banyak lagu Madura yang saya sukai. Mau tidak mau saya harus menghapus dari daftar 10 lagu pilihan saya. Terasa berat sih, seperti halnya meninggalkan seseorang yang dicintai. Hehehe.Tapi tenang saja, akan saya sebut juga yang masuk 20 pilihan saya.

Saya membuang seperti lagu Lek Marni, Leha, Osaeba, Sanmisan, ancor, Loka Ta’ Adere, Kalembeng dll. Lantas tidak membuat saya benci, bukan pula menghakimi bahwa lagu ini jelek. Siapa sih yang tidak tahu lagu tersebut. Terutama yang tinggal di ujung timur Jawa dan Madura. Dan saya masih mengoleksi. Saya yakin masih banyak lagu Madura yang bagus mungkin tidak sampai ke telinga saya.

Saya infokan daftar lagu berdasarkan urutan dari no 11 sampai 20 versi saya. Duh mellasa – S. Pandi, Jek Dina – S. Pandi, Jen Anjenan – Puput Elfira, Odik Katon Tak Mate – Hamzah Miftah, Yatim Piatu – Hamzah Miftah, Cinta 100% - Badik, Deunna Nangka – Ira Faramesti, Taman Bedadung – Ira Faramesti, Nompak Becak- Ella feat Dayat, dan Bede Seang Bede Malem – S. Pandi feat Yuli. Lagu ini pernah populer pada zamannya.

Dengan segala pertimbangan, inilah lagu 10 pilihan saya. Jika ada info tambahan, yang kurang atau keliru mengenai kedetailannya bisa isi di komentar. Biar nanti diperbaharui. Oh ya mengenai dangdut Madura di Situbondo pernah diteliti oleh saudara saya Panakajaya Hidayatullah sebagai tesis di ISI. Mengenai ejaan atau tata bahasa Madura saya masih belum berpanduan pada kamus bahasa Madura. Harap dimaklumi.

10 Lagu Madura terbaik. Yuk simak! Jreng, Jreng. Saya mulai dari belakang.

10.  Sattanang Mera

Sattanang Mera ada dua versi. Kalau nggak salah, lagu ini dipopulerkan oleh Melodi Ria Asembagus. Dan saya pun juga tidak tahu penciptanya. Hehe. Lagu versi koplo pun juga ada. Dan saya lebih suka yang dinyanyikan oleh Yunni Ningrum.

Lagu ini berkisah tentang sepasang kekasih yang menjadikan sapu tangan yang ujungnya biru sebagai cendramata kasih sayang serta janji-janji yang mengikat di dalamnya. Memang, cinta tidak ada yang tahu akhirnya, kisah dalam lagu ini berakhir karena fitnah.  Sementara dalam versi perempuan ia masih memberontak pada hatinya. Mengapa ini bisa terjadi? Sementara ia masih belum siap melupakan. Apa lagi ketika ingat pada sejarahnya. Siang dan malam tidak bisa melupakan bayang kekasihnya yang masih membekas di ingatan. Lagu ini cocok untuk yang sedang patah hati.

Lirik lagu Sattanang se Mera (Link versi Ajeng Devinta)

Versi Laki-laki

Aduh, le’ sattanang se mera. Se biru poncana, bule pon taresna.
Aduh, dik sapu tangan yang merah. Yang ujungnya biru, Aku pun sayang.
Aduh, le’ sattanang se mera. Se bede e dhika, je’ sampek loppa.
Aduh, dik sapu tangan yang merah. Yang ada padamu, jangan sampai lupa.

Sattanang se mera se deddhi saksena bule odi’ ben dhika tak kera tapesa.
Sapu tangan yang merah, yang jadi saksinya,
 aku hidup denganmu tidak akan terpisah.
Tepe bule pon sanonto kare kastana, apesa ben dhika lantaran fitna.
Tapi aku sekarang tinggal pennyesalan, berpisah denganmu karena fitnah.

Versi Perempuan (Jawaban)

Sattanang se mera, tande deri dhika, se bede e bule.
Sapu tangan yang merah, tanda darimu, yang ada padaku.
Mak loppa jenjina, ma’ mangge adina, nape sala bule?
Kok lupa janjinya, kok tega meninggalkan, apa salahku?

Taresnana bule coma de’ ka dhika, sampek ate bule neko aparkara.
Sayangku hanya padamu, sampai hatiku ini berperkara.
Dhika sampe’ mangge ben pas kaneaje, de’ ka abek bule, ate se tagude.
Kamu kok tega dan sengaja pada diriku, hati yang tergoda.
Tak koat rassana ate mon enga’ dek dhika, ebektona bule apolong ben dhika.
Hati rasanya tidak kuat apabila ingat padamu, di waktu aku bersama denganmu.

Dhika kaniaje de ka abe’ bule, ate se tagude.
Kamu sengaja pada diriku, hati yang tergoda.
Mak loppa jenjina, mak mangge adina, nape sala bule?
Kok lupa janjinya, kok tega meninggalkan, apa salahku?

Delem ate bule neko ta’ nyangka. Dhika ben bule jeuh neng e mata.
Dalam hatiku tidak menyangka. Kamu dan aku jauh di mata.
Bile bule enga’ de’ ka riwayatta, rassana ta’ terro se tapencara.
Apabila aku ingat pada sejarahnya, rasanya tak ingin berpisah.
Siang kalaben malem se tak bisa loppa, coma robena dhika sepaddheng e mata.
Siang dan malam tidak bisa lupa, Cuma wajahmu yang terlihat di mata.

9. Joget Madure’en

Ibarat lagu Indonesia, Kotak band – Beraksi, yang merupakan lagu ajakan kepada penonton untuk bersenang-senang atau bergembira. Nah lagu Joget Madure’en adalah versi lokal yang berisi ajakan untuk berjoget, yang paling penting tidak bertengkar.

Lirik lagu kendang kempul ini sangat sederhana. Diciptakan oleh S. Pandi dipopulerkan oleh Akbar Musik dan tentunya tidak lupa pula kepada artis Yuli Asiska, merupakan penyanyi lokal yang sukses dikancah nasional yang juga merupakan alumni KDI 2 yang masuk 5 besar pada tahun 2005 yang juga dikenal rock’dut.

Lirik Lagu Joget Madure’en (Link Yuli Asiska)

Bes abes abes abes
Hat lihat lihat lihat
Madde ngabes dhika kabbhi, duh de’ ka bule.
Ayo lihat kamu semua, kepadaku.
Maddhe ngabes dhika ka attas pentas.
Ayo lihat kamu semua, ke atas pentas.
Maddhe ngabes dhika kabbhi bule anyanyi.
Ayo lihat kamu semua, aku bernyanyi.
Maddhe ngabes dhika madde ajoget.
Ayo lihat kamu semua, ayo berjoget.

Du agoyang kang, duh agoyang. Lagu neko lagu madureen.
Bergoyang kak, bergoyang. Lagu ini lagu madura.
Joget abhereng du sakancaan. Kor je’ sampek dika atokaran.
Joget bersama teman-temannya. Asal jangan sampai kamu bertengkar.

8. Duh Angin

Berkisah tentang kerinduan seorang perantauan pada tempat kelahirannya di Madura. Melalui angin, berharap bisa menyampaikan salam kerinduan pada keluarga dan saudaranya. Menganggap  angin seakan-akan bisa menyampaikan salam. Seperti halnya manusia yang diajak bicara.

Mungkin yang dialami si penulis sudah mengalami banyak perubahan dalam trend busana atau tradisi. Maka dari itu ia masih ingat sama adiknya yang suka memakai busana adat Madura.

Lagu yang diciptakan Misnawar juga sudah banyak versi. Menurut saya ini salah satu lagu legendaris. Lagu Duh Angin yang dibawakan Asmi Utama bersama Patrol jember bagus juga.

Lirik Lagu Duh Angin (link Versi Patrol Jember)

Duh Angin, depaagi salam kerong de’ Madure.
Duhai Angin, sampaikan salam rindu ke Madura.
Salam de’ rama tor ebu, jugen de’ tretan sadheje.
Salam ke ayah dan ibu, dan juga semua saudara.

Taretan sepaleng ngode, kalong mani’ ale’ bule.
Saudara yang paling muda, kalung manik adikku.
Pekker kerrong se pade bedhe, terrona setapanggie.
Pikiran rindu bermacam-macam, ingin berjumpa.

Samper nyecceng batik Madure. Kalambi koneng dinar kancengnga.
Sarung (wanita) kecil batik Madura. Baju kuning silau kancingnya.
Gellung sentak akembang tanjung. Nganggui bingal geleng sokona.
Sanggul sentak bunga tanjung. Memakai bingal gelang kaki.
Akalong manik e dedena. Tambe sedde’ raddin robena.
Kalung manik di dada. Bertambah sedap dan cantik wajahnya.

Palembeie duh ce’ lemmessa. Palerekka duh ce’ tajemma.
Lambaiannya begitu lentur. Liriknya sangat tajam.
Nganggui adat Madurena. Lakar patot kabedenna.
Memakai adat Maduranya. Sangat cocok apa adanya.
Kalong mani’ du alek bule. Taretan bule sepaleng ngode.
Kalung manik, adiku. Saudaraku yang paling muda.

7. Beto Karang

Lagu ini masih berkisah tentang betapa sakitnya sebuah perpisahan. Tutur bicara bisa lebih tajam dari batu karang atau duri pandan apabila sudah menyakiti atau tidak sesuai dengan janji yang diungkapkan.
Lagu ini sudah banyak yang menyanyikan, saya tidak begitu banyak tahu siapa yang mempopulerkan termasuk penciptanya. Lagu ini cocok bagi yang sedang galau. Haha.

Lirik Beto Karang (link Versi Nova Soraya)

Tajemma beto karang, ta’ satajem oca’na.
Tajamnya batu karang, tidak setajam tuturnya.
Tajemma duri panden atajeman cacana.
Tajamnya duri pandan, tidak setajam bicaranya.
Kaniaje, apangrasa, dhika maloka ate bule.
Tertindih, merasa, kamu melukai hatiku.
Duh nespana, duh ce tegena.
Duh merana, duh begitu tega.

Molana ce’ leburre, sanggu dhika terrosa.
Awalnya begitu senang, disangka selamanya.
Nyatana dhika nyengla, duh ta’ kalaben sala.
Kenyataannya kamu pergi, tanpa ada kesalahan.
Sabelumma delem mempe. Akaton bulen ce’  pettengnga.
Sebelumnya dalam mimpi. Bulan seperti begitu gelap.
Duh sonarra ce oremma.
Duh, cahayanya begitu buram.

Tegena duh oca’na, maloka ate bule.
Teganya duh, tuturnya, melukai hatiku.
Sake’ na duh sake’na nispana du nispana.
Sakitnya duh sakitnya, merena duh merana.
Takkuat duh rassana.
Tidak kuat rasanya.
Nape dika deddhi nyingla. Sampe’ dhika duh loppa.
Apa kamu jadi pergi, sampai kamu jadi lupa.

6. Sello’ Soca Mera

Lagu Sello’ Soca Mera yang diciptakan oleh Asmuri Rafi. Makna lagu ini tidak jauh beda dengan Sattanang Mera. Sebenarnya sudah banyak artis yang menyantikan lagu ini. Saya menyukai lagu yang dinyanyikan oleh S. Pandi feat Asmi Utami dan juga Narookhan Band.

Lagu ini masih berkisah tentang sebuah perpisahan. Dari video klip dan lagu, cendra mata yang digunakan adalah cincin batu akik bermata merah sebagai bukti cinta. Ketika rindu tinggal pandang cincinya. Hehe. Mungkin pada jaman dulu batu akik begitu istimewa. Bahkan batu akik populer di tahun 2015. Para penjual di kota-kota sangat melimpah.

Dilihat dari video klip merupakan kisah dari kampung. Dapat dilihat dari transportasi, pakaian dan latarnya. Dari lirik lagu keduanya tampak sedih yang sedang berhadapan pada sebuah perpisahan. Kisah boleh usai tapi tidak dengan kenangan.

Lirik Sello’ Soca Mera (link S. Pandi feat Asmi Utami)

Sello’ soca mera tande mata deri dhika.
Cincin permata mera cendra mata darimu.
Terros eyanggui bule neser de’ ka dhika.
Selalu dipakai, aku sayang padamu.
Sello’ soca mera se bede e tanang kacer.
Cincin permata merah yang ada di tangan kiri.
Saparjelenanna bule ta’ kera ceccer.
Dalam perjalanku tak akan ketinggalan.

Aduh pon palangnga bule, sakeng benni pastena.
Aduh aku sedang apas, karena buka kepastian.
Bule tapesa ben dhika tadhek lantaranna.
Aku putus denganmu tidak ada penyebabnya.
Tape pasabbher dhika le’ delem atena.
Tapi kamu yang sabar dik dalam hatinya.
Paste pon tekka dhika le’ cita-citana.
Pasti tercapai dik cita-citanya.

Aduh mon enga’a bule de’ riwayat asal molana.
Aduh, kalau ingat pada sejarah asalnya.
Bule tapesa le’ ben dhika tade’ rassana.
Aku putus dengamu tidak ada rasanya.
Tape pa sabber dika ka delem atena.
Karena kamu tidak sabar di dalam hatinya.
Paste pon tekka dika le’ cita-citana.
Pasti tercapai le’ cita-citanya.

Sampai di sini dulu. Nanti aku sambung lagi. Saya begitu masih sulit menyusun 5 besar berikutnya. Semuanya mempunyai makna yang begitu berarti.

5. Asal Madure

Lagu ini bercerita tentang keindahan salah satu pantai Pasir Putih Situbondo dan juga adanya kehidupan nelayan, sebab Situbondo mempunyai garis pantai yang cukup panjang. Dan juga kehidupan seorang Madura yang sudah menetap di Jawa. Lagu ini salah satu bukti adanya sebuah akuturasi budaya antara Madura dan Jawa. 
Lagu ini dipopulerkan musik Akbar yang dibawakan oleh Yuli. Hal yang membuat saya suka dengan lagu ini ialah pada suara serulingnya yang mendayu-dayu, seperti dibawa ke masa lalu. Sepertinya lagu ini masih jarang dinyanyikan dalam versi musik atau dicover orang lain.

Lirik lagu Asal Reng Madure (link Yuli Asiska)

Ce’ sennengnga ngabes penggir sereng. Paraona katon ce’ jeuna.
Aduh senangnya melihat pinggir pantai. Perahunya seperti yang jauh.
Duh angin serngalesser. Oreng majeng pon benyak se mole.
Duh angin berhembusan. Orang melaut sudah banyak yang pulang.

Bile ngabessegi de’ polo Madure. Enga’-enga’ bekto gi’ kana’.
Apabila melihat Pulau Madura. Ingat-ingat waktu masih kenak.
Apolong rama ebu so taretan. Sakeng bule jeuh bede e Jebe.
Berkumpul ayah ibu dan saudara. Aku sendiri jauh ada di Jawa.

4. Abental dede

Lagu romantis yang dibawakan oleh Ira Faramesti pernah dinyanyikan oleh Irwan di d’academy 2. Dari apa yang saya amati, lagu ini hadir diantara banyaknya lagu sedih akan problema kehidupan. Bercerita tentang seorang yang merindukan kekasihnya. Kebahagian cinta tidak ada bandingannya. Dan berharap semuanya menjadi nyata.

Lirik lagu Abantal Dede (link Ira Faramesti)

Terrona nenggu’e tanangnga. Terro tedunga e dedena.
Ingin sekali memegang tangannya. Ingin bersandar di dadanya.
Abe’ cellep terro anga’a. Salemot ta’ deddi nyeddena.
Aku dingin ingin kehangatan. Selimut tidak membuat nyenyak.

Bungana ate ce’ bungana. Arassa se tade’ bendingnga.
Berbunga hati berbunga sekali. Seperti tiada bandingannya.
Sanajjen ngaton delem mempe. Maelang de’ kerrongnga ate.
Meskipun hadir dalam mimpi. Menghilangkan kerinduan hati.

Sanajjen bulen bereng bintang. Ajejer enga’ reng komantan.
Kalau bulan dengan bintang. Berjejer seperti mantenan.
Sanajjen delem katedungan. Amempe enga’ se ongguen.
Kalau dalam tempat tidur. Bermimpi seperti sungguhan.
Moge deddie kanyataan. Abereng takdirra pangeran.
Semoga menjadi kenyataan. Bersama takdirnya Tuhan.

3. Bile Bule Enga’

Berkisah tentang perpisahan dua sejoli yang masih belum bisa move on dan masih berharap kembali. Lagu ini dipopulerkan oleh Hadi. Lagu ini sangat sederhana sekali. Musiknya juga mendayu-dayu.

Lirik lagu Bile Enga’ (link Hadi)

Bile bule enga’ de’ jenjina dhika. Siang klaben malem paddeng bhei robana
Setelah aku ingat pada janjimu. Siang dan malam selalu terbayang wajahmu
Sabben are bule ngalamon pekkeran. Beremmaa bule mase tapengsora
Setiap hari pikiranku melamun. Bagaimana aku, sepertinya akan gusar

Dullu dhika ngoca’ neser de’ ka bule. Tape nyatana le’ dika lopot jenjina
Dulu kamu bilang, cinta padaku. Tapi kenyataannya kamu ingkar janji
Rassa ate bule ngarep de’ ka dhika. Moge dhika niko deddi judu bule
Rasa hatiku mengharap padamu. Semoga kamu itu jadi jodohku

2. Tatandung

Suatu keputusan yang berat ketika menunggu kekasih yang tidak ada kabar. Ia memutuskan bersama orang lain. Dalam lagu ini terdapat 2 bait papparekan. Ombak-ombakna ngabiru ngapote. Lamba’ du lamba’na je’ gibe ka ate. Lagu karya Agus Rajana membuat saya terhanyut dalam kenangan. Tak lupa pula suara seruling membuat saya seperti diobrak-abrik rindu.

Lirik lagu Tatandung (link Ira Faramesti)

Kakak sapora, bule adullui. Je’ sampe’ mengak ngedingngagi.
Kakak maafkan, aku telah mendahului. Jangan sampai heran mendengarkan.
Bule abit ngantos tadak kaber pole. Sanonto pon bule kaandik reng laen.
Aku lama menunggu tidak ada kabar lagi. Sekarang aku sudah milik orang lain

Ajek sakek ate bule olle gente. Bule ben dika pola tade paste.
Jangan sakit hati, aku dapat pengganti. Aku dan kamu mungkin tidak pasti.
Ombek-ombekna ngabiru ngapote. Lambek du lambekna je’ gibe ka ate.
Ombak-ombaknya biru memutih. Dulu yang dahulu jangan dibawa ke hati

Tatandung tandung bule d’ dika. Malar mander dika naremaa.
Tersadung aku padami. Semoga kamu bisa menerima.
Gendinto cokop duh cokop gen dinto. Moge dika nemmo judu laen.
Sampai di sini duh sampai di sini. Semoga kamu mendapat jodoh lain.

1.    Ta’ Nyangka

Dinyanyikan dalam drama radio. Al Badar Mahajaya Lagu ini diciptakan oleh Asmuri Rafi. Saat ini saya cari di youtube cuma dapat penyanyi panggungan. Bahkan beberapa bulan ini saya mendengar versi koplo bersama musik Laskar Pro.

Lirik lagu Ta’ Nyangka (link Versi Panggung)

Ate bule ta’ nyangka. Ate bule ta’ ngera.
Hatiku tidak menyangka. Hatiku tidak mengira.
Je’ dika ben bule niko bekal tapesa’a.
Aku dan kamu itu akan berpisah.
Sanajjen dhika jeuh deri mata bule.
Meskipun kamu jauh dari mataku.
Tape neserra bule niko paggun gi’ bede.
Tapi sayangnya aku itu masih tetap ada.

E delem mempe bule, dhika ngaton senyata.
Di dalam mimpiku, kamu hadir lebih nyata.
Coma robena dhika  se paddeng neng e mata.
Cuma wajahmu yang terlihat di mata.
Sampe’ bule loppa tangessa ta’ egeressa.
Sampai aku lupa, tangisnya tidak terasa

Secara keselurahan sekitar 80 % berkisah tentang kesedihan, meskipun lirik sederhana tapi instrumen musik membuat emosi membuncah, terkadang membawa pada kenangan atau berimajinasi seakan ikut merasakan. Selain itu lirik-lirik lagu Madura yang lama masih menggunakan atau diselipi puisi lama atau papparegen. Misalnya seperti lagu Deunna nangka, abini duwe’, nompa’ becak, tantandung dll.

Kehadiran lagu-lagu Madura tidak hanya sebagai penghibur saja akan tetapi juga sebagai pelestari bahasa-bahasa daerah. Banyak sekali bahasa-bahasa halus, pemilihan kata yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang bahkan juga mulai hilang.

Redaksi

Redaksi

5 komentar:

  1. Terimakasih infonya gan....
    salam kenal...

    ONLINE MUSIC ARRANGER
    www.musicarranger.id
    Jasa Aransemen Musik, Pembuatan Lagu, Jingle / Spot Iklan dan Soundtrack secara ONLINE.

    BalasHapus
  2. Sayangnya....lagu2 madura (khususnya situbondo) kebanyakan hanya mengubah liriknya, lagunya jiplak

    BalasHapus
  3. Mun nik kenik munyinah kerang
    Entar kolla mak nonton sapeh
    Deddi reng binik du jek rang larang
    Mun tak epola tak pajuh lakeh..


    Judulnya apa da yg tahu.??

    BalasHapus
  4. Mau tanya gan. Jeman lambek ka'tak padeh ben jeman mangken.lakek binik padeh nyareh kalakuan.....judulnya apa ya,?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.