Oleh : Moh. Imron
Tajin Sappar merupakan salah satu tradisi di Kabupaten Situbondo juga dikenal dengan Tajin Lak-Olak. Sappar adalah istilah bahasa Madura dalam kalender hijriyah yaitu bulan Safar. Umumnya makanan ini disajikan pada bulan Safar atau bulan kedua tahun hijriyah.
Tajin Sappar merupakan salah satu tradisi di Kabupaten Situbondo juga dikenal dengan Tajin Lak-Olak. Sappar adalah istilah bahasa Madura dalam kalender hijriyah yaitu bulan Safar. Umumnya makanan ini disajikan pada bulan Safar atau bulan kedua tahun hijriyah.
Memang
tidak ada peraturan yang mewajibkan untuk membuat tajin sappar. Tradisi ini sudah ada sejak turun temurun sebagai ritual
memperingati kesembuhan Nabi Ayyub dari penyakit ulat.
Siang
itu, ada tetangga sebelah ter-ater
(berbagi )Tajin Sappar ke rumah saya, begitu juga ke tetangga sebelah.
“Dulu, ada seseorang yang menghentikan tradisi
ini. Maka, datanglah wabah penyakit. Lalu salah satu dari mereka menyarankan
agar mereka kembali malakukan ritual ini. Setelah mereka melakukan kembali
ritual ini, dengan izin Allah dijauhkan dari wabah penyakit.” Ujarnya ketika
mengobrol ringan.
Selain
itu, tradisi ini sebagai kegiatan bersedekah dengan ikhlas tanpa mengharapkan
apa pun dan sesuai dengan kemampuannya sekaligus ber-silaturrahmi kepada tetangga sekitar. Mengingat dengan kemajuan
teknologi zaman sekarang terkadang kita jarang berinteraksi langsung secara
tatap muka terutama dengan masuknya HP.
Tajin
ini terbuat dari tepung ketan, lalu dicampur dengan gula, sari kelapa dan
putian. Banyak versi mengenai sajian tajin ini, ada yang bulat seperti
kelereng, dicampur mutiara, sedangkan di desa-desa biasanya dikenal dengan
tajin lak-olak (ulat) karena
bentuknya mirip ulat.
Semoga
dengan adanya tradisi ini bisa meningkatkan rasa solidaritas warga. Sekaligus
menjadikan Tajin Sappar sebagai salah satu kuliner etnis yang perlu
dilestarikan. Bahkan Tajin Sappar termasuk salah satu 14 aneka tajin (bubur) yang ada di Situbondo.
Ada
beberapa pesantren di Situbondo yang terus melestarikan tradisi ini, mereka
menggantikannya dengan berbagi makanan-makanan ringan seperti wafer, roti,
permen dll yang kemudian dibungkus sebagi kado, mengingat di sana tidak ada
waktu untuk membuat tajin. Tapi yang paling penting adalah saling berbagi
kepada teman-temannya jika ada rezeki lebih tanpa mengharap apa pun.
Tajin Sappar (Safar)
Boleh ikut gabung di komunitas gak?
BalasHapusSoalnya pas ada acara kopdar blogger, dari Situbondo gak ada. Kadang cuma aku sendiri. pas ada kerjasama dengan POLDA JATIM juga gak ada dari Situbondo.
Boleh saja kok. Bisa hubungi di kontak 082245453832
Hapus