Social Media Sharing by CB Bloggerz


a
a
a
a

Recent Posts
recent

Pasangan Muda Situbondo Perlu Dikasihani


Sejujurnya saya berat sekali menyampaikan ini, sebab biar bagaimanapun saya juga bagian dari pemuda Situbondo. Tetapi, saya rasa hal ini harus segera disampaikan. Ini adalah bentuk kepedulian saya terhadap kebahagiaan pasangan muda di Situbondo. 

Saya sangat sedih bila melihat kenyataan bahwa tidak ada perhatian lebih dari Pemkab terhadap pasangan muda-mudi di kota Situbondo. Mereka seolah-olah dianggap tidak ada. Mereka seperti diabaikan. Pemkab, saya pikir, terlalu serius mengurusi program kali bersih pertumbuhan ekonomi di kota ini. Padahal sampai sekarang saya lihat tidak ada yang berubah dari kota dengan julukan Bumi Shalawat Nariyah ini. Tetap seperti biasanya: sunyi dan sepi. Mestinya Pemkab menyadari bahwa pasangan muda-mudi perlu mendapat perhatian yang serius pula ketimbang sungai.

Ada beberapa hal yang membuat pasangan muda di Situbondo perlu dikasihani. Tetapi, saya tidak mungkin mengungkapkannya satu per satu. Hal itu membutuhkan waktu yang lama, sedangkan saya harus segera bertemu Chelsea Islan tidak punya waktu sebanyak itu. Satu hal saja yang saya ingin ungkapkan di sini yaitu: pasangan muda Situbondo tidak bisa mengucap pada pasangannya, “Nanti kita nonton, yuk. Ada film bagus.”.

Kalimat ajakan itu biasa kita dengar dalam adegan-adegan sinetron di televisi. Yang gemar menonton sinetron atau FTV pasti tahu. Biasanya ucapan itu dilontarkan oleh si cowok kepada gebetan. Atau, saat si cowok merayu pacarnya yang sedang marah. Kita tahu masyarakat kita punya budaya meniru segala sesuatu dari televisi, terutama kaum muda-mudinya. Namun, untuk yang satu itu sudah dipastikan tidak bisa kita tiru. Mengapa? Karena Situbondo tidak punya bioskop!!!

Menurut cerita Ibu saya, dulunya di Situbondo ada beberapa gedung bioskop. Yang namanya beberapa, pasti lebih dari satu dong. Dulu Ibu gemar pergi menonton film ke bioskop. Bahkan saking gemarnya sampai rela antri berjam-jam demi bisa menonton film. Bila tidak dapat bagian di sesi pertama, Ibu pasti akan menunggu di sesi berikutnya. Ibu juga  bercerita bahwa pernah menonton bioskop berdua bersama Bapak, ketika masih berpacaran dulu. Jujur saya amat iri dengan Ibu, bisa menikmati ‘nonton film di bioskop’ tanpa harus berkelana jauh ke luar kota. Bisa menikmati indahnya menonton bioskop bersama kekasih. Padahal saya dan Ibu adalah dua generasi yang berbeda. Ibu saya generasi 80-an, sedang saya generasi ‘Android’. Kalau di jaman Ibu saya saja bioskop itu ada, kenapa di jaman batu akikyang serba layar sentuh  ini justru tidak ada – meski cuma satu? Padahal jaman terus mengalami kemajuan.

Hal itulah yang membuat saya kasihan dengan pasangan muda Situbondo (ya, termasuk diri saya juga). Bisa dibayangkan, ada seorang cowok yang berkata pada pacarnya, “Nanti kita nonton, yuk. Ada film Fast and Furious 7.”, pasti si pacar dalam hatinya akan berkata, “Apa pacar saya mulai gila?”. Kan kasihan sekali, padahal dia hanya ingin romantis dan membahagiakan pacarnya.

Memang, menonton film tidak harus di bioskop. Kita bisa mengunduh dari internet atau menunggu tayang di televisi. Tapi, itu sama sekali tidak romantis untuk pasangan yang saling jatuh cinta. Berbeda dengan menonton di bioskop. Apalagi jika film yang ditonton bergenre horor, ditambah dengan kondisi ruangan yang gelap.Setiap kali si cewek ketakutan, pasti dia akan lari ke pelukan si cowok. Duh...bisa dibayangkan bagaimana romantisnya itu. Atau, saat sedang diputar filmromance yang kisahnya sama dengan kisah cinta mereka, pasti itu akan semakin mempererat ikatan asmara mereka. Menonton di laptop memang bisa juga menjadi romantis. Tetapi, menurut hemat saya, hal itu cocoknya untuk para jomblo yang memang gemar menonton film Korea sambil menangis tersedu-sedan menyendiri dalam kamar.

Saya sering membayangkan suatu saat Situbondo punya gedung bioskop. Jadi, setiap kali ada film baru, maka kita tak perlu jauh ke luar kota untuk sekadar nonton. Tak perlu lama nunggu mengunduh dari internet. Sebab film itu mengandung lebih banyak pesan moral daripada sinetron-sinetron di televisi saat ini. Jangan sampai pasangan muda di Situbondo lebih suka meniru-niru gaya Galang dan teman-temannya di sinetron.

Kadang saya juga bermimpi, “Andai saya punya banyak uang. Pasti saya akan membangun banyak gedung bioskop di Situbondo.” Tak perlu menunggu investor dari luar. Tak perlu menunggu Pemkab untuk membangunnya. Dengan begitu pasangan muda di kota ini akan bahagia. Ada kemungkinan, lantaran sudah bahagia, mereka jadi giat belajar. Dengan giat belajar, makin banyak prestasi yang dicapai. Bahkan juga bisa kemungkinan-kemungkinan positif lainnya terjadi. Kita tidak pernah tahu. Dan yang pasti, mereka tak perlu menghabiskan uang di luar kota. Itu makin membuat kota lain kaya, dan kita tetap menjadi kota termiskinbegini-begini saja.

Bagi saya, membangun bioskop tidak hanya sekadar menyediakan tempat tontonan bagi masyarakat. Akan tetapi, juga menyediakan media untuk penyampaian informasi. Salah satu hal yang membuat kita tertinggal adalah karena telatnya kita mendapatkan informasi.

Yah, tapi itu cuma khayalan saya. Kenyataannya, saat ini saya tidak punya banyak uang. Mungkin beberapa tahun lagi setelah saya menjadi menteri atau anggota dewan pengusaha sukses seperti Bob Sadino.

Akhir kata, saya ingin mengajak pasangan muda Situbondo, mari kita berdoa untuk kebahagiaan kita. Semoga Bapak Bupati kita tercinta giat berfoto di papan reklamemencari investor untuk membangun bioskop di kota Situbondo. Dengan begitu, kita bisa mengajak pacar kita menonton film-film romantis dan kita pun bisa membahagiakan mereka. Dan juga, semoga banyak jomblo yang menemukan pasangan nantinya ketika pergi ke bioskop. Hal itu akan mengurangi populasi jomblo di kota ini. Kota ini akan semakin bahagia. Sehingga nantinya, Situbondo tidak perlu masuk dalam ‘Kota Dengan Pasangan Muda Paling Tidak Bahagia Di Dunia’ versi On The Spot. :)




Redaksi

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.