Social Media Sharing by CB Bloggerz


a
a
a
a

Recent Posts
recent

Siaran Pada Upacara Mantenan Situbondo

Oleh : Moh. Imron

Sering kita jumpai pada acara mantenan Situbondo. Kalau di kota upacara mantenan kebanyak resepsi sedangkan upacara di desa dikenal dengan sebutan “parlo,” yang mana setiap penyumbang akan disiarkan melalui loundspeaker.

"Saterros epon rabuna deri Bapak Agus, sombengan anyar du polo ebu ropiah. Alamat epon deri Tenggir Berek," begitulah sebagian contoh  kutipan dari siaran tersebut. Entah mulai kapan adat seperti itu, yang pasti sejak masuknya alat pengeras yang dikenal dengan loundspeaker. Sebagian orang mengatakan bahwa alasan disiarkan supaya tahu bahwa sumbangan telah masuk kepada keluarga mempelai. Selain itu adat sumbangan ini sebagai bentuk gotong royong di desa tersebut. Lalu sumbangan tersebut dicatat oleh petugas dan di bagi dua kategori yaitu :

1.    Sumbangan baru yaitu sumbangan dari orang yang telah mendapat undangan tulisan ulem-ulem yang disteples pada wing atau rinso untuk ibu-ibu dan rokok untuk bapak-bapak. Sumbangan ini sangat relatif biasanya kalau sekarang minimal Rp. 20.000 - 100.000 kadang sumbangan berupa bahan baku misalnya gula, beras dll.
2.    Sumbangan lama yaitu sebuah sumbangan yang mana keluarga mempelai mendapat sumbangan balik atau kembalian dari seseorang yang pernah disumbangnya. Misal dulunya pernah menyumbang beras 5 kg maka akan mendapat sumbangan kembalian sama yaitu 5 kg atau sumbangan uang Rp. 10.000 maka akan mendapatan uang kembalian sesuai dengan nilai mata uang tersebut.

Akan tetapi kadang-kadang menimbulkan konflik ketika sumbangan kita tidak mendapat sumbangan balik. Sering kali terjadi pertengkaran karena hal tersebut terkadang menjadi omongan di desa apabila tidak memberi sumbangan balik. Terkadang sebagian masyarakat belum memperhatikan perbedaan nilai tukar uang dari masa ke masa. buktinya, tak jarang masyarakat yang memiliki kembalian (istilah masyarakat lokal) Rp. 5.000 di tahun 90-an masih membayar Rp. 5.000 di tahun 2000-ke atas.

Keuntungan dari hasil sumbangan dapat dijadikan modal usaha biasanya di desa sering gadai sawah, beli hewan peliharaan, kebutuhan pokok dan masih banyak keuntungan lainnya.


Redaksi

Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.