Reportase : Moh.
Imron
Dimuat di Koran Harian Surya
Selasa, 9 Agustus 2016
Kembali ke Kampung
menjadi tema yang diusung dalam Fetival Kampung Langai 3 yang digelar dua hari,
5–6 Agustus 2016 lalu di Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan,
Kabupaten Situbondo.
Festival Kampung
Langai merupakan ajang kreasi seni tahunan yang dikemas dalam pertunjukan seni
musik, gerak, sastra dan rupa. Proses panjang menandai kelahiran Festival
Kampung Langai di tengah kurangnya ruang apresiasi seni di Situbondo.
Beberapa pemuda,
komunitas, seniman, budayawan dan pegiat lainnya bersatu dalam rasa yang sama.
Saling bersinergi, gotong royong, berperan sesuai kemampuan masing-masing demi
mewadahi potensi seni Situbondo. Aksi yang kemudian terbuhul lewat Festival
Kampung Langai.
Hajatan ketiga ini
dibuka Jumat (5/8/2016) dengan selametan desa dipimpin tetua desa, Mbah
Naimatullah, yang konon berusia 113
tahun. Dilanjutkan dengan sarasehan budaya untuk tukar ilmu dan pengalaman.
Baru pada pukul 19.00 WIB pertunjukan pun dimulai.
Digelar di tempat
terbuka, Festival Kampung Langai begitu meriah. Panggung sederhana berlatar
tetumbuhan termasuk pohon langai, bambu ditancap dan dijajar menjadi media
tulisan Kampung Langai dari jerami.
Area dikelilingi
pagar bambu, di sisi kanan, kiri, dan depan area digelar pasar tradisional oleh
warga sekitar, di tengah area terdapat pameran lukisan dan foto.
Kreasi lampu bohlam
dalam botol dikreasikan sedemikian rupa sehingga nuansa terkesan kian artistik.
Penonton duduk di rerumputan, memadati pentas yang hanya beralaskan karpet
terlihat gayeng.
Selain melibatkan
warga sekitar dan masyarakat Situbondo. Penampil malam itu melibatkan musisi
dari Jember, Tulungagung, Malang, hingga Kalimantan. Mereka antusias terlibat
dalam Festival Kampung Langai.
“Sekadar berbagi
ilmu, menghibur masyarakat, beraharap masyarakat terus mendukung, mengapresiasi
Festival Kampung Langai,” ujar Argo, seniman muda asal Kalimantan.
Panitia yang mematok
harga tiket. Penonton cukup menyumbang seikhlasnya, bisa berupa bahan baku atau
uang. Tak meyumbang pun tetap bisa menyimak aksi di Festival Kampung Langai
ini. Sumbangan dari penonton bukannya untuk menutup kegiatan, justru dibagikan
kembali ke warga sekitar yang membutuhkan.
Bermodal semangat,
dana swadaya, penjualan kaos, donasi para donatur dan pendukung, kegiatan
berjalan dengan lancar.
“Ini di luar
ekspektasi, teman-teman Situbondo bisa membuat acara seperti ini, walaupun
dengan keterbatasan, tapi kita bisa. Salut. Mudah-mudahan tahun depan semakin
banyak komunitas-komunitas baru dan generasi berikutnya yang akan mewarisi
Langai selanjutnya,” harap Pak Ti, salah satu panitia.
Kegiatan pun diakhiri
dengan menyanyikan bersama jingle Festival Kampung Langai.
Sumber Foto : Panitia Festival Kampung Langai 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar