Oleh : Moh. Imron
Sepulang dari kota, Bude saya meminta untuk diantarkan ke pasar tradisional Mangaran. Siang itu, saya mendampingi Bude masuk ke dalam pasar di sebelah timur persimpangan jalan. Bude sibuk mencari bahan kebutuhan pokok dan peralatan dapur. Saya sendiri hanya mengamati dagangan yang tertata rapi. Ini pertama kalinya saya masuk. Sebelumnya hanya lewat saja.
Sepulang dari kota, Bude saya meminta untuk diantarkan ke pasar tradisional Mangaran. Siang itu, saya mendampingi Bude masuk ke dalam pasar di sebelah timur persimpangan jalan. Bude sibuk mencari bahan kebutuhan pokok dan peralatan dapur. Saya sendiri hanya mengamati dagangan yang tertata rapi. Ini pertama kalinya saya masuk. Sebelumnya hanya lewat saja.
“Bude,
pasar ini bukanya jam berapa?”
“Setelah
subuh, di sini sudah ramai.”
“Tutupnya
kapan?”
“Nanti
sore.”
Dagangan
yang paling banyak adalah buah pisang. Jika kalian mencari pisang di daerah Situbondo bagian utara di
sinilah tempatnya.
Pasar
ini fokus pada penjualan bahan kebutuhan pokok terutama lauk pauk. Apalagi di
daerah sekitar Mangaran mayoritas adalah bercocok tanam yang kemudian dipasok
ke pasar ini. Juga ada peralatan dapur, intinya berkaitan dengan ibu-ibu di
dapur. Hehe.
Saya
sebenarnya agak malu untuk mengamati lebih detail. Banyak ibu-ibu yang melihat
saya. Semoga di lain waktu saya bisa ke sini lagi.
Harapannya
pasar ini terus berkembang lebih baik yang nantinya bisa membawa kesejahteraan
masyarakat sekitar. Apalagi pasar tradisional juga berkontribusi sebagai
tonggak ekonomi suatu daerah, yang dapat mengembangkan sosial budaya masyarakat
Kecamatan Mangaran maju.
Di
sinilah salah satu tempat untuk berkumpul. Bukan tempat bergosip loh ya!
Sekian.
Pasar Tradisional Mangaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar