Dimuat di Harian Surya Edisi
29 April 2016
Reportase : Gusti Trisno
Pegiat Komunitas Penulis Muda Situbondo/Mahasiswa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember
MEMBACA sebagai
suatu keterampilan berbahasa menjadi perhatian penting bagi pemuda Situbondo
yang tergabung dalam Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS).
Komunitas
yang telah meluncurkan buku antologi dan tunggal itu menunjukkan kepedulian
dengan menggelar lesehan baca setiap sabtu malam di alun-alun
Situbondo.
Seperti
Sabtu (16/4/2016) usai salat Maghrib, komunitas yang digawangi Moh Imron, Yudik
Wergianto, Ahmad Zaidi, Ahmad Sufiatur R itu terlihat menata buku di atas tikar
plastik di gapura alun-alun.
“Awalnya
hanya bermodal sembilan buku. Sekarang sudah cukup banyak buku koleksi
komunitas,” kisah Moh Imron.
Buku-buku
koleksi komunitas lesehan baca ini selain koleksi pribadi, juga
berasal dari sumbangan pengunjung, donatur, dan hibah dari penerbit. Tak
sekadar menyumbang buku, ada donatur yang berkenan menyumbang rak buku karena prihatin
bila buku hanya digelar begitu saja di tikar.
Untunglah lesehan
baca yang digelar KPMS ini mendapat animo tinggi dari
masyarakat, salah satunya Bu Ely yang datang bersama anaknya. “Awalnya, saya
mengira buku-buku di sini dijual. Ternyata dipinjamkan untuk dibaca di tempat,”
ungkap guru IPA di SMP Mishabul Ulum Situbondo.
Perempuan
yang telah lama bergelut di dunia pendidikan itu juga menceritakan bahwa di
sekolah tempatnya mengajar ada kegiatan membaca buku sebelum penyampaian materi
yang dilakukan guru. Dari kegiatan tersebut, guru bisa menanyakan kepada siswa
isi materi buku yang telah dibaca.
Jadi,
guru bisa menilai siswa mana yang membaca atau tidak. Sekalipun kegiatan
tersebut terkesan memaksa namun memiliki banyak manfaat. Apalagi, jika
menilik remaja saat ini yang lebih akrab dengan gadget ketimbang buku.
Semoga
bahan pustaka lesehan baca KPMS semakin banyak dan memberi
manfaat pada sesama. Yuk, baca buku dan menjadi generasi yang haus ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar