Keriput kecil disamping matamu menanda bahwa engkau punyai banyak waktu yang kau usung, kau jamah satu persatu, dan kau tata semau hidungmu yang akan menjadi bekal kematianmu setelah lama waktu yang kau usung di Bumi yang pernah kau lihat Ia hitam pekat tapi setelah keriput mulai tertampak kau mulai mengerti hidup punyai liku warna yang biasa bocah sebut pelangi dan kau mulai menyadari bahwa ada manis setelah lama kau makan garam hingga pahit hilanglah asin ataupun masam yang sama dengan cucuran keringat yang selalu menetes membasahi kening yang mengkerut akibat keriput yang menjadikan wajah-wajah Nyai dipandang banyak pasang mata yang kagum dengan lukisan waktu tiap satu bentuk keriput yang sampai saat ini takka kembali memudar kecuali kau tak berpijak lagi di Bumi pertiwi yang pernah kau lihat gelap dan pahit ini dan akhirnya orok terdengar dari gelisahmu meminta tolong karena Sesuatu menarik ruh dari tubuhmu hanya terlentang kecuali jasa dan jiwamu yang tetap terkenang sebagai keriput yang pernah awet hidup sampai beranak pinang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar